Rawatlah Aki Agar Tak Bikin Susah |
|
Masih Banyak pemilik motor
kurang peduli dengan aki. Apalagi beberapa tipe Mesin Suzuki - tanpa Aki- masih bisa dihidupkan kendati agak susah, karena
harus menggunakan engkol kaki. Aki sangat penting, karena merupakan sumber tenaga untuk emngaktifkan CDI yang bertugas mengatur
waktu pengapian. Fungsi aki pada mesin-mesin sekarang bukan sekedar memudahkan untuk menghiduokan mesin, juga salah satu jaringan
komponen yang mengaktifkan kerja sistem pengapian. Tepatnya sistem pengapian sekarang, yaitu komponen yang dinamakan CDI,
bekerja dengan arus DC, atau searah. JAdi berlawanan dengan jenis listrik yang dihasilkan mesin yaitu AC, atau arus bolak-balik.
Arus ini kemudian diubah menjadi DC melalui rektifier (dikenal juga dengan kiprok) dan sifat arus listrik benar-benar DC (murni).
Di lain hal, tegangan listrik yang dikeluarkan dari generator, regulator dan rektifier stabil. Nah, bila aki dilepas atau
kondisinya tidak normal (air kurang atau salah satu sel rusak), maka untuk mengaktifkan CDI, berarti pasokan listrik langsung
diambil dari rektifier. CDI yang teridiri dari komponen elektronik, tidak dapat mencerna arus listrik ini secara terus menerus.
Kalau dipaksakan, akhirnya akan rusak dan mati. PAdahal harganya cukup mahal. Untuk mencegah agar tidak cepat pensiun dan
tidak menguras isi kantong, tetaplah pasang aki dan pelihara kondisinya (Cairan elektrolit, dan kebersihan terminalnya). Bisa
jadi, bila tidak repot, gunakan Aki MF (maintenance Free) yang tak memerlukan elektrolit. Sip kan ? |
Perawatan Rantai |
|
Demi keamanan pengendara,
periksalah selalu kondisi dan setelan rantai sebelum memakai sepeda motor. Pada pelaksanaan pemeriksaan berkala, pada tiap
1.000 km, periksalah kondisi kemungkinan kerusakan rantai berikut ini :
1. Pin kendor atau terlepas 2. Mata rantai
rusak. 3. Mata rantai macet atau oblak 4. Melampaui batas pemakaian atau aus 5. Setelan rantai tidak tepat.
Penyetelan Rantai Penggerak Setel ketegangan rantai penggerak setiap
1.000 km dengan cara di bawah ini, hingga didapatkan ketegangan 5- 25 mm. |
|
Perawatan Battery |
|
Periksalah
Battery sepeda motor Anda pada 500 km pertama dan setiap 3000 km selanjutnya.
Permukaan air accu bisa diperiksa
dengan : 1. Membuka tempat duduk (jok). 2. Lepas tali pengikat. 3. Lepaskan baut pengikat battery. 4. Angkat
battery 5. Lihat permukaannya.
Permukaan cairan harus selalu diperhatikan agar tetap berada antara garis permukaan
atas dengan garis permukaan bawah. Jika permukaan berada pada garis permukaan bawah tambahkan air accu hingga mencapai batas
permukaan atas. Jangan sekali-kali memakai air biasa.
Peringatan : - Jangan sekali-kali menambahkan
Accu-Zuur, pada saat menambah air accu. - Hati-hati, jangan membengkokkan, merusak atau merubah jalannya saluran udara
dari accu. Saluran tersebut telah dipasang pada tempat yang benar pada accu dan ujungnya selalu terbuka. - Menyambung
kabel Accu, kabel warna merah harus disambung ke terminal positif (+) pada Accu dan kabel warna hitam atau hitam bergaris
putih ke terminal negatif (-) dari Accu. Bila penyambungannya salah dapat merusak sistim pengisian dan Accu. |
Perawatan Busi |
|
Periksalah
busi 1.000 km pertamadan setiap 3.000 km selanjutnya. Ganti busi setiap 6.000 km
Mengabaikan perawatan busi
akan mengakibatkan mesin sukar dihidupkan dan berkurang tenaganya.
Bila busi digunakan dalam waktu yang cukup lama,
elektroda sedikit demi sedikit akan aus terbakar dan akan terjadi endapan arang di sekitar bagian dalam busi.
Sesuai
jadwal perawatan berkala, busi harus dikeluarkan untuk diperiksa, dibersihkan dan disetel jarak celah busi.
Penimbunan
arang di dalam kepala busi menghalangi percikan bunga api dan mengakibatkan gangguan pembakaran.
Bersihkan arang busi
secara berkala.
Bila elektroda bagian tengah aus sama sekali, maka busi harus diganti dan celahnya disetel dengan menggunakan
alat ukur ketebalan (tickness gauge).
Tips : 1. Periksa kondisi pembakaran pada busi. Bila tidak
normal ganti sesuai spesifikasi. 2. Kencangkan busi dalam kepala cylinder sesuai dengan kekencangan yang telah ditentukan |
Sumber : Suzuki Motor Indonesia
|

|